Seteleh beberapa waktu yang silam sebuah masjid di bakar di tolikara Papua, kini beredar teror intolerasi yang isinya menolak pembangunan masjid. Penolakan tersebut menurut sumber yang kami dapat adalah surat yang berkepala surat persekutuan gereja Jayawijaya yang tersebar secara viral
Pasca Tolikara, Papua kembali heboh dengan surat aspirasi dari persekutuan gereja Jayawijaya. Dua hari ini kami mendapati foto surat berkepala persekutuan gereja Jayawijaya yang tersebar secara viral. Berisi poin-poin sebagai berikut :
1) Menolak pembangunan Masjid Baitur Rahman Wamena,
2) Menutup Musalla yg tidak memiliki izin,
3) Dilarang Membangun Masjid baru,
4) Dilarang menggunakan TOA di Masjid ketika Adzan,
5) Dilarang menggunakan jubah,
6) Dilarang menggunakan jilbab ditempat-tempat umum,
7) Hentikan mengirim anak-anak Kristen ke Pesantren,
8) Hentikan mendatangkan guru-guru kontrak non Kristen.
Berdasarkan berita yang kami peroleh dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua, pada 25 Feb 2016, di Gedung Ukumiarek Asso Wamena Kab. Jayawijaya Papua, diadakan pertemuan di fasilitasi oleh FKUB dihadiri Bupati dan Muspida yang salah satu materi bahasan adalah aspirasi dr PGJJ di atas.
Foto yang beredar tersebut penampakannya adalah sebagai berikut
Demikian berita intoleransi yang kini kan marak di negeri kita ini. Semoga negara lekas bisa menyelesaikan kasus ini dengan adil tanpa diskriminasi kepada muslim (portal1912)
0 Response to "Intoleransi, Beredar Surat Menolak Pembangunan Masjid di Jayawijaya"
Post a Comment